Pengendalian perusahana dewasa ini sering diserahkan kepada manajer professional yang bukan pemilik perusahaan. Pemilik tidak mampu lagi karena kerebatasan mengendalikan perusahaan yang menjadi besar dan komplek. Tujuan utama yang harus dilakukan manajer keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan. Dengan demikian manajemen dapat dipandang sebagai agen dair pemilik perusahan yang mempekerjakan mereka, memberikan wewenang dari kekuasaan untuk mengambil keputusan terbaik yang menguntungkan pemilik perusahaan. Secara teknis manajer memiliki kurang dari seratus persen saham perusahaan dapat dikaregorikan sebagai agen pemilik perusahaan.
Secara teoritis hanpir semua manajer keuangan setuju terhadap tujuan memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan. Tetapi dalam kenyataannya, merek ajuga berkepentingan terhadap kemakmuran individu, keselamatan kerja, gaya hidup, dan keuntungan yang lain seperti kantor yang mewah, keanggotaan perofesional, fasilitas telepon, mobil pribadi dan tiket liburan yang kesemuanya dibebankan atas biaya perusahaan.
Intinya yang dimaksud dengan konflik antarkelompok atau agency conflicts adalah konflik yang timbul antara pemilik, karyawan dan manajer perusahaan di mana ada kecenderungan menjer lebih mementingkan tujuan individu daripada tujuan perusahaan. Problem ini muncul terutama apabila perusahaan menghasilkan free cash flows yang sangat besar. Yang dimaksud dengan free cash flows adalah aliran kas bersih yang tidak dapat di investasikan kembali karena tidak tersedia kesempatan investasi yang profitable.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar