Welcome To My Blog...

Haiiii,,,Haiiii,,Salam Kenal Dari Aku, Untuk Para Pengunjung Blog Ini Yach,,,Selamat Membaca ,,,,

Sabtu, 20 Agustus 2011

Kenali Si Benalu

Saling bantu antara teman kuliah mah biasa. Menyenangkan banget jika ada teman yang bisa memenuhi 'kebutuhan' kita, demikian juga sebaliknya. Tapi, nih, nggak harusjuga kita tampil sempurna bak mother Theresa yang selalu kasih bantuan. Apalagi jika sampai merugikan atau ngerepotin kita. Makanya, cek dulu kesungguhannya. Nggak pengen kita terus ditumpangi, kan....

#Miss 'Sekalian'
    Akrab dengan kata 'sekalian' ditujukan ke kita? Tandanya kita sering banget dititipkan sesuatu. Saat kita mau fotokopi bahan kuliah, teman nyeletuk, “sekalian, dong”. Mau pesan es teh manis, di kantin, lagi-lagi muncul kata 'sekalian'. Kalau dia terdengar sering banget menyebut kata ini, hmm, potensial jadi benalu, tuh.

#Ups, Lupa!
    Waspada,deh, jika dia sering kedapatan lupa membawa dompet saat hangout bareng. Apalagi jika kita sudah lebih dari sekali membayar tagihan/belanjaan miliknya. Ini tanda super jelas kalau dia seorang benalu.

#Never Come Back
    Coba perhatikan, ada nggak barang milik kita yang dipinjamnya? Jika ada-apalagi kalau lebih dari satu item-segera tanyakan keberadaannya. Jika dia selalu beralasan sampai akhirnya barang tersebut nggak kembali, wah, besar kemungkinan sudah hilang atau dia pakai, tuh. Lain kali jika dia ingin meminjam lagi, tolak saja dengan menyindir, “Kaus putih gue kemarin balikindulu, dong!”

Salah Jurusan, Nih!


Aktif berorganisasi
Nggak suka jurusan yang dijalani bisa membuat kita malaskuliah. Solusinya, cari kegiatan menarik yang mampu menarik kita untuk tetapdatang ke kampus. Misalnya, nih, ikut UKM sesuai hobi.

Geng vs prestasi
Kadang, teman menentukan prestasi di kampus. Pilih gengyang isinya bukan kumpulan anak pemasal, untuk menghindari makin ogah-ogahankuliah.

Santai aja....
Nggak perlu ngotot untuk mencapi hasil terbaik—sedang-sedangajalah. Soalnya, untuk bisa bertahan di jurusan yang kita nggak sukai aja sudahbutuh ekstra energi. Kalau mau mengukir prestasi, pilih bidang lain di luarkuliah yang benar-benar kita minati.

Manjakan diri
Setiap satu semester selesai, beri hadiah pada diri kitakarena setidaknya telah berhasil melampaui (lagi) satu masa berat dalam hidup,he he he. untuk ngasih waktu bernapas, nggak perlu ambil semester pendek—isi liburdengan bersenang-senang.

Just Drop That Class!

Ada tanda-tanda agar suatu kelas kuliah bisa kita hindari atau memilihnya di semester lain. Berikut qu coba kasih 'panduan' tanda-tanda kelas yang bisa di-drop. Supaya lebih yakin bakal tetap lanjut mata kuliah itu atau di-drop, boleh, kok, coba-coba dulu.

1. Selalu Ada
Mata kuliah tersebut selalu ada di setiap semester. Meskipun kelihatannya kelas itu seru, nggak perlu diambil buru-buru, kok. Lebih baik dahulukan aja mata kuliah lain yang cuma ada di semester tertentu. Jadi, kita nggak ‘dosa’, tuh, nge-drop mata kuliah ini demi yang lain.

2. Terlalu Berat
Selain jadi favorit, sudah pasti alasan kita mengambil mata kuliah yang nggak wajib adalah menambah SKS. Hindari, deh, kelas yang nilainya sulit didapat. Misalnya, nih, kita mengambil kuliah filsafat kontemporer cuma karena iseng atau penasaran, bukan karena suka filsafat.  Yang terjadi malah bikin kepala cenat-cenut...

3. Dosen ‘Horor’
Di hari pertama masuk kelas, dosen mata kuliah tersebut langsung mengumumkan akan mengadakan kuis minggu depan. Aduuuh! Dosen model begini memang bikin kuliah serasa di neraka. Belum lagi kalau cara mengajarnya nggak asyik dan pelit nilai. Makin sengsara, deh.

4. Kelas Pagi
Kuliah dimulai, misal, pukul 07.00 pagi. Kalau kuliah wajib, sih, kita pasti mati-matian berusaha bangun pagi demi masuk kelas itu. Tapi kalau nggak wajib, kemungkinan kita sering absen pasti besar banget. Yang ada malah kita nggak lulus gara-gara keseringan bolos. Rugi!

Waktunya Cabut

Absen,ah
Kalaubiasanya tiap weekend kita selalu ikut acara kumpul bareng,mulai kurangi frekuensinya. Agar nggak terlalu mencolok, lakukansecara bertahap, jangan langsung drastis.

Jadwalbentrok
Pasmengisi KRS, sebisa mungkin bedakan jadwal kuliah maupun kelas kitadari geng racun, sehingga kita nggak perlu terus-menerus bersamamereka pas di kampus.

SibukUKM
Gabung,deh, ke UKM yang bidangnya nggak disukai geng racun, sehingga merekanggak tertarik ikut. Dengan punya aktivitas lain yang berbeda,menjauhnya kita dari geng nggak akan terlalu mencolok—ada alasanuntuk sok sibuk, sih.

KutuLoncat
Jikasebelumnya hanya nongkrong dengan teman satu geng, mulai perluaspergaulan dengan mingle ke teman lain. Ikuti prinsip kutuloncat aja, alias menclok ke sana-sini.

This is My Paper!

# Padat
Pastikan tulisan kita di dalam setiap paragraf sudah jelas banget—nggakmelantur  atau malah terlalu sedikit.Usahakan setiap paragraf minimal terdiri dari tiga kalimat dan punya kalimattopik yang jelas. Jadi, kalau ada paragraf yang masih terlihat sedikit, kitabisa, tuh, mengembangkan kalimat topiknya.

# Kutipan... Kutipan...
Jangan pernah ragu untuk memasukkan kutipan para ahli untuk memperkuattulisan kita. Dengan adanya kutipan yang mendukung, otomatis argumen kita bisadipertanggungjawabkan dan nggak dianggap asal tulis aja oleh dosen.

# Misalnya..
Biarpun sudah didukung oleh kutipan dari para ahli, bukan berartitulisan kita mudah dipahami dan dianggap lengkap, tuh. Nggak ada salahnya kalaukita juga menyisipkan beberapa contoh supaya yang membaca makin paham maksudkita.

# Siap Dilawan
Bacaulang makalah yang sudah selesai. Lalu posisikan diri kita sebagai pembaca. Pikirkanpertanyaan yangbakal diajukan ketika orang lain membaca makalah kita lalu tambahkan jawabannya ke dalam makalah. Dengan begitu kita sudah siap, deh, jika ‘dibantai’ saatpresentasi!

Mendebat Si Profesor

Meski dosen kita punya segudang titel, kita nggak usah jiper memperjuangkan hasil karya kita, kok. Ini langkahnya.
Langkah1
Cek semuanya
Malu,ah, kalau nanti sudah keburu ngomel tapi ternyata kita yang salah.Sebelum nggak terima dengan nilai yang diberikan, cek ulang isimakalah kita. Apakah sudah sesuai dengan metode yang diinginkan dosenkita, dan apakah hasil akhirnya menunjukkan kesinambungan denganteori yang digunakan.

Langkah2
Beri jeda waktu
Janganlangsung berniat mendatangi dosen dan menyatakan keberatan kita.Bisa-bisa dosen malah balik marah dan menurunkan nilai kita (waduh!).Tarik napas dulu, deh, dan ajak teman-teman—terutama teman yangdapat nilai sempurna—mendiskusikan makalah kita. Mereka bisamembantu kita menemukan argumen yang pas—biar nggak gugup danterlihat bodoh.

Langkah3
Hadapi!
Okelah,begitu emosi kita stabil, berarti waktunya menghadap si dosen.Sebaiknya jaga intonasi bicara kita. Soalnya jika kita terlihat kesaldan nggak sabaran, dijamin dosennya nggak bakal mau mendengarkankita.

Langkah4
Jangan membandingkan
Betul,nggak perlu, lah, membandingkan dosen ini dengan dosen lainnya(apalagi dengan dosen yang lebih senior). Cara penilaian setiap orangyang beda. Mendingan tanyakan kesalahan kita dan apa yang bisa kitalakukan untuk memperbaikinya. FYI, dosen lebih respectdengan siswa yang mau mengakui kesalahannya.

Bebas 'Gerah' di Kampus

Saat di kampus, pengennya, sih, kita bisa nyaman saat bergaul dengan teman-teman alias bebas musuh. Begitupun hubungan dengan dosen, jangan sampai, deh, ketemu dosen nyebelin yang bisa 'mengancam' IP kita. Kuncinya: jaga hubungan baik dengan tiap orang di kampus. Sudah mencoba belum?

Dari Mantan Jadi Teman
Asyik banget punya pacar sekampus, setiap saat bisa ketemu. Tapi begitu  putus pacaran, seharusnya hubungan sebagai teman nggak ikut putus, dong! Kalau selama ini hubungan dengan mantan kurang baik--maklum, putusnya nggak enak--coba, deh, bicarakan lagi berdua dengannya. Mudah-mudahan, sih, hubungan kita bisa kembali baik, jadi nggak masalah, kan, walau harus sekelas dengan si dia. 

Dosen Killer
Malas masuk kelas karena kebayang muka dosen yang nyeremin dan pelit saat kasih nilai? Saatnya berubah! Nggak susah, kok, meluluhkan hati dosen yang terkenal galak. Caranya: 'ambil hati' beliau dengan rajin masuk kelas tepat waktu. Jangan lupa selalu mengumpulkan tugas serta aktif bertanya dan konsultasi di kampus. Dijamin, dosen bakal murah senyum dan siap-siap dapat nilai A, deh!

Utang? Oh No!
Ada nggak di antara teman kita yang hobi pinjam duit--apalagi dalam jumlah besar? Daripada 'kejar-kejaran' sebaiknya selesaikan masalah secepatnya. Katakan kalau kita memberi tenggang waktu untuk melunasi utangnya, dan kita juga butuh uang tersebut untuk urusan pribadi. Kalau memang niatnya baik, pasti dia berusaha melunasi utangnya, dong.

Ih... Nyebelin!
Punya teman yang rada nggak asyik, misalnya paling pemalas saat kerja kelompok, kudu segera ditegur. Katakan kalau tindakannya itu nggak cuma mengganggu, tapi juga bikin dia kelihatan egois. Kalau dia tipe orang yang bisa menerima kritikan, pasti dia mau berubah. Tugas kuliah beres, pertemanan juga aman, deh.

Kompromi Demi Nilai

Paling nggak asyik kalau kudu satu kelompok dengan teman yang nyebelin banget—bahkan bisa dibilang musuh! Tapi...begitu dosen menugaskan untuk sekelompok dengannya, kita sudah nggak bisa mengelak lagi. Mempertaruhkan nilai karena sebal sama dia? Rugi banget, tuh!

Pergi Kau, Ego!
    Demi nilai bagus, kesampingkan dulu rasa gengsi dan sebal kita. Tegur duluan, usahakan tetap berpikir jernih dan fokus pada tugas kita. Jika dia yang lebih dulu menyapa, nggak usah juga merasa menang dan ogah-ogahan. Semakin lama kita memulai tugas tersebut, hasilnya juga lebih cepat. 

Sabaaar...
    Saat satu kelompok dengannya, sudah pasti kita akan berhadapan dengan sifat-sifatnya yang nyebelin. Jika dia termasuk tipe perfeksionis dan carmuk, bisa jadi dia berusaha menyabotase tugas dengan memaksakan idenya sendiri. Nah, kalau kayak gini, kita nggak boleh tinggal diam, dong. Bicarakan baik-baik dan ajak dia untuk berbagi tugas dengan kita. Selesaikan semua perbedaan pendapat dengan hati dingin dan jangan sampai terpancing emosi negatif. Kuncinya: pengendalian diri!

Show The Real You
    Ini adalah waktu yang pas untuk lebih mengenal karakter kita dan teman yang kita anggap musuh tadi. Jika kita dan dia sama-sama fokus pada tugas, dijamin, deh, kita bakal menemukan hal-hal baru dan positif dari dia. Kita juga jangan mau kalah, dong. Tunjukkan kalau kita cewek yang cerdas dan bisa diajak diskusi. Jangan malas mengeluarkan ide-ide dan beradu pendapat. Saat sebal, ingat-ingat lagi keinginan kita buat dapat nilai A.

Blacklist Aja!
    Biarpun bendera putih sudah kita 'kibarkan', dia masih saja ketus dan nggak mau bekerja sama. Kalau sudah begini, sih...biarin saja! Mengerjakan sendiri atau bersama teman yang lain,—kalau di kelompok nggak hanya berdua—tentu masih bisa, kan? Yang penting kita sudah berusaha dan menawarkan pertemanan padanya!

Temenan Lagi, Yuk!
    Jadikan kerja kelompok ini sebagai jalan untuk berbaikan kembali dengannya. Begitu kita dan dia sama-sama santai, kita akan lebih mudah membicarakan ganjalan apa saja, sih, yang kita (dan dia) rasakan selama ini. Lagipula, musuhan kelamaan juga nggak enak!

Nggak Asal Pinjam

Pilih-pilih
Nggak semua orang rela catatannya dipinjam. Mendingan pilih teman yang dulu pernah meminjam catatan kita juga, tapi tetap yang pintar, ya.

Waktu Tepat
Waktu meminjam nggak bisa seenaknya. Minimal seminggu sebelum ujian dan tunjukkan juga catatan kita, bagian mana yang terlewat, sehingga teman nggak merasa dimanfaatkan sebagai notulis.

Jangan Dibiasakan
Keseringan pinjam catatan nggak baik untuk reputasi kita. Cap malas pastilah menempel di kita. Makanya catat dan dengarkan dosen di kelas, dong, kan, bikin kita lebih mengerti isi materinya.

Wajib: Jaga dan Kembalikan!
Jangan sampai kita teledor menghilangkan atau merusaknya. Kembalikan secepatnya tanpa cacat sedikit pun

Taktik Gaul Di Kampus

Agenda = wajib
Segudang aktivitas wajib dicatat di agenda, tuh. Jangan sampai kegiatan klub kampus bikin kuliah kita berantakan karena salah ingat tanggal. Belajar harus tetap jadi fokus utama. Nggak mau, kan, mengulang mata kuliah bareng junior di kampus....

Seimbang!
Lagi seru-serunya gaul bareng teman satu klub, kita jadi lupa teman sekelas atau sahabat? Siap-siap dianggap cewek sombong, deh! Eksis di kampus memang bikin kita punya banyak teman. Makanya kita harus fleksibel membagi waktu, jangan sampai ada yang terlupakan.

Tahu Batas
Ketagihan berorganisasi memang bisa dapat banyak keuntungan. Jejaring makin luas, pengalaman pun bertambah. Kalau punya sisa tenaga dan pikiran, sih, nggak masalah. Tapi kalau sampai sakit-sakitan, dan sering mengantuk di kelas, mendingan mengalah dulu, deh. IPK kita tentunya lebih penting.

Trik Ambil Hati Dosen

Kita = Bintang Kelas
Menjadi bintang kelas nggak harus selalu identik dengan nilai spektakuler, kok. Curi perhatian dosen di kelas dengan menjadi mahasiswa yang baik. Selalu datang tepat waktu, nggak pernha terlambat mengumpulkan tugas, dan nggak tidur di kelas adalah beberapa ciri mahasiswa yang baik.

Aktif Terlibat
Setiap jurusan atau program studi pasti punya banyak acara, baik akademis maupun non-akademis. Sering-sering, deh, terlibat jadi panitia. Misalnya di acara pelantikan guru besar, dies natalis jurusan, atau seminar.
Nggak hanya dikenal dosen, kita juga bisa lebih akrab dengan para dosen dan jadi orang pertama yang ditawari side job dari mereka.

Eksis Memberi
Rajin ngasih upeti juga bisa bikin kita diingat dosen. Beri seloyang kue buatan sendiri, misalnya di hari raya, ulang tahun, dan sebagainya.
Jika ingin memberi hadiah berupa barang juga oke, misalnya pada pembimbing skripsi atau pembimbing akademik sebagai tanda terima kasih atas kelulusan kita.
Jika nggak ada acara khusus, mendingan nggak perlu, deh. Daripada dosen ge-er dikira kita naksir, hi hi hi....

Kompromi Di Kampus

Duh, Telat!
Kita sudah bangun ekstra pagi, eh... di jalan masih saja bertemu berbagai kendala dan akhirnya terlambat ke kampus. Menghadapi dosen cuek atau killer nggak akan cukup dengan alasan macet saja.
Satu-satunya jalan adalah mengakui kesalahan kita, tunjukkan penyesalan dan minta pengertian dia. Pastikan kita juga nggak bakal terlambat lagi di hari-hari berikutnya.

Dicari: Buku Perpustakaan
Sudah kewajiban kita untuk berhati-hati menjaga buku pinjaman perpustakaan. Tapi namanya nasib, bukan nggak mungkin kita menghilangkan buku perpustakaan kalau hilang, segera lapor, dariapda denda bertambah besar. Selain itu kita juga harus siap terima 'ceramah' petugasnya.
Tunjukkan niat kita untuk mengganti buku tersebut karena biasanya buku perpustakaan kampus punya kebijakan sendiri berkaitan dengan buku yang hilang. Misalnya, diharuskan mengganti buku atau sejumlah uang. Usahakan jangan sering-sering menghilangkan buku perpustakaan, bisa-bisa masuk blacklist.

Kepepet Ngutang
Pas dompet ketinggalan di rumah, mau ngapa-ngapain jadi susah, deh. Terpaksalah kita pasang muka tebal buat ngutang dulu. Lupain rasa malu, bilang terus terang kalau dompet ketinggalan dan minta belas kasihan teman untuk meminjamkan uangnya. Jangan lupa kembalikan secepatnya. Tapi kalau teman kita rela, sih, terima kasih banget....

Siap-Siap Skripsi

Sebelum lulus, kita harus mempertanggungjawabkan hasil belajar kita dengan menyusun skripsi. Meskipun sekarang sudah ada jalur non-skripsi, rasanya nggak puas, kan, kalau belum bikin 'kenang-kenangan' yang satu ini he he he... Biar nggak nambah semester lagi, siapkan skripsi dari sekarang, yuk!
Jauh-jauh hari
    Baiknya, sih, sejak semester 6 kita sudah mulai memilih topik. Ingat saja dimata kuliah apa nilai kita paling gemilang. Mungkin, mata kuliah itu bisa jadi sumber inspirasi buat meilih topik skripsi. Kalau kita sudah siap dari jauh-jauh hari, kita juga bisa mencicil cari bahan.
Love it!
    Bila mengerjakan sesuatu yang kita sukai, segalanya bisa terasa lebih mudah karena kita mengerjakannya sepenuh hati, Demikian halnya dengan topik skripsi. Kita kudu memilih topik yang benar-benar kita minati karena dengan memilih topik yang kita suka proses mengerjakannya pun lebih ringan.
Bahan pendukung
    Jangan sampai karena terlalu idealis kita memilih topik yang menyulitkan diri sendiri—padahal bahannya jelas-jelas sulit didapat. Kalau topik bagus tapi bahannya nggak ada, sama saja bohong, kan! Makanya, survei dulu ke perpustakaan, apakah bahan topik uang kita minati cukup tersedia. Kalau di perpustakaan nggak banyak, cari kemungkinan tempat lain untuk mencari bahan, Intinya, ngapain juga menyusahkan diri sendiri...
Lebih baik
    Wajar banget kalau topik yang kita minati ternyata sudah pernah dipakai para 'pendahulu' kita. Kita bisa, kok, memilih topik yang pernah diambil senior. Kuncinya, asal kreatif memilih angle alias sudut pandang yang berbeda dari topik yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, buatlah sesuatu yang lebih baik—penyempurnaan dari skripsi sebelumnya, dong!

Bimbingan Skripsi Efektif

Skripsi Lancar
Memilih tema, menentukan judul, sampai membuat outline jadi aspek penting saat membuat skripsi. Supaya nggak terjebak dan bingung sendiri, jangan sungkan minta bantuan dosen pembimbing.
Usahakan untuk memilih waktu di sela-sela jam mengajar beliau–walaupun sebentar, supaya kita nggak ketinggalan jauh. Mesti rela juga tahan lapar kalau dosen memberi waktu bimbingan saat waktu makan siang. Namanya juga kita yang butuh, apapun harus rela dikorbankan, dong?

Ambil Hati Dosen
Susahnya ketemu dosen–apalagi kalau beliau terkenal killer. Ajak beliau untuk memberi bimbingan skripsi di kafe, jangan lupa traktir segelas kopi dan kue. Suasana santai bikin dosen lebih nyaman memberikan bimbingan skripsi, kita juga nggak akan segan-segan untuk berkonsultasi.

Anti Cemas
Skripsi hampir beres, sidang skripsi tinggal selangkah lagi, nih. Daripada cemas sampai nggak bisa tidur, segera konsultasi dengan dosen pembimbing. Tanyakan seperti apa jalannya sidang skripsi dan apa saja yang harus dipersiapkan–mulai dari materi skripsi, fisik, sampai mental. Jangan lupa minta dukungan dari beliau yang saat sidang nanti juga akan mendampingi kita. Jika saat sidang nanti kita mentok dan nggak bisa menjawab, beliau pasti turun tangan, deh

5 Barang Penting Dibawa Ke Kampus

Nggak cuma buku,alat tulis, atau bahan kuliah saja yang penting untuk dibawa ke kampus. Ada beberapa barang yang nggak berhubungan sama sekali dengan kegiatan kuliah, tapi penting dibawa ke kampus. Cek lagi, barang-barang ini sudah ada di dalam tas kita belum, ya...

Hand sanitizer
Kita, mungkin, nggak memperhatikan berapa juta kuman yang nempel di tangan saat memegang pegangan pintu kelas, buku perpustakaan, uang kembalian fotokopi, dan sebagainya. Apalagi kita kebiasaan langsung mencomot makanan dan langsung memasukkannya ke mulut, uh... rentan sakit perut, tuh!
Daripada ribet bolak-balik ke kamar mandi buat cuci tangan, mendingan bawa hand sanitizer sebagai pertolongan pertama. Meskipun nggak sesempurna mencuci tangan, cairan antiseptik ini cara instan mengurangi kuman dalam sekejap. Praktis!

Tisu
Nggak seperti toilet di mal yang hampir selalu menyediakan tisu, toilet kampus jarang banget yang menyediakan fasilitas 'mewah' ini. Daripada kelamaan nahan buang air kecil karena mencari tisu, lebih aman kalau kita bawa sendiri. Lagipula, menjaga area intim kita tetap kering dan bersih merupakan syarat mutlak agar terhindar dari penyakit, kan...

Plester
Terjadinya kecelakaan atau luka kecil siapa yang dapat menduga sih? Sepatu baru kita yang oke itu ternyata menyakiti tumit kita, jari 'teriris' kertas di tempat fotokopi, atau si dia terjatuh di lapangan saat latihan futsal... Semua itu butuh pertolongan pertama agar tidak menjadi infeksi. Dengan sedia plester di beauty case kita, masalah seperti tadi, sih, nggak akan merepotkan lagi.

Body Spray
Karena panas matahari, perjalanan dari gedung satu ke gedung lain bikin kita 'bau matahari'. belum lagi, ketika kembali dari kantin, badan jadi bau asap sate. Bukan hanya kita yang terganggu aroma campur aduk itu, teman juga kebagian nggak enaknya, tuh. Tinggal semprot, bau tak sedap pun lenyap! Mood jelek karena capek bisa bangkit seketika saat mencium aroma favorit kita.

Jaket dan Kardigan
Ketika AC di kelas terasa dingin, jaket atau kardigan membantu kita tetap hangat. Buat yang takut hitam, jaket dan kardigan berguna sebagai pertolongan pertama pada insiden 'tembus'. Tinggal mengikatkannya di pinggang, kita pun selamat dari momen memalukan. Benar-benar berfungsi ganda!   ( Biasakanlah memerhatikan hal yang kecil berdampak Besar,,ocre,,ocre,, gak akan nyesel dech ikutin cara ku,,,hehehehehhe,,ribet sich tapi sehat,,,,) 3M4

Pamer Kuku


  • Lembapkan kutikula (garis tepi kuku) dengan cara merendam kedua telapak dengan air hangat kemudian oleskan minyak/krim khusus tangan. Pijat jari-jari tangan agar krim meresap dan kulit di bagian jari melembut.





  • Kikir kuku membentuk oval. Biar lebih mudah dan bentuk lebih sempurna, garis tepi kuku dengan pensil/pulpen, lalu kikir kuku sesuai garis.
  • Jika ingin memakai cat kuku, pastikan kuku dalam keadaan bersih. Bersihkan sisa-sisa cat kuku yang menempel dengan menggunakan nail polish remover. Pilih yang kadar asetonnya tidak terlalu banyak, karena bisa membuat kuku menguning.





  • Lebih baik 2 kali mengoles cat kuku tipis-tipis daripada sekali mengoles langsung tebal. Selain lebih mudah kering, hasilnya jauh lebih rapi.
  • Untuk menjaga cat kuku tetap bersinar, tambahkan atau oleskan top coat di atas cat kuku yang sudah mengering.
  • Kuku hitam akibat rokok? Coba oleskan pasta gigi lalu gosok dengan sikat halus.
  • Sebaiknya lakukan manikur 2 minggu sekali dan pedikur 2-4 minggu sekali. 





Kuku Cantik Di Hari Fitri

Hari Raya Idul Fitri sudah didepan mata. Berbagai persiapan dilakukan mulai dari hati untuk saling memaafkan sampai dengan persiapan menu makanan. Namun, ada satu hal lagi yang harus mendapatkan perhatian, yaitu kuku anda. Mungkin banyak yang belum ‘ngeh’ jika saat Lebaran, saat pertama kali saling bermaaf-maafan, tangan anda yang pertama kali terlihat.
Bayangkan jika kuku anda penuh dengan kotoran, pasti akan mengurangi ‘kepedaan’ anda saat bersalam-salaman. Anda pun tidak ingin hal ini terjadi bukan? Nah berikut ini ada beberapa tips agar kuku anda terlihat cantik dan sehat di hari Lebaran nanti.
Perawatannya pun terbilang mudah dilakukan serta bisa dikerjaan di rumah. Praktis bukan?
1. Saat menggunting kuku, jangan menggunting terlalu panjang. Bersihkan kuku dengan menggunakan kikir kuku yang memiliki dua fungsi, yaitu memendekan dan membentuk kuku.
2. Bersihkan bagian dalam jari-jari kuku dengan menggunakan kikir kuku, secara perlahan dan  jangan sampai luka.
3. Rendamlah jari jemari anda, ke dalam air hangat yang diberi irisan jeruk lemon. Irisan lemon berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada kuku,serta melunakan kutikula yang sering terdapat disekitar sisi pertumbuhan kuku.
4. Lakukan massage ringan pada kuku, saat anda merendam kuku dengan air hangat.
5. Keringkan tangan dan kuku dengan lap bersih, kemudian oleskan lotion khusus kuku.