Welcome To My Blog...

Haiiii,,,Haiiii,,Salam Kenal Dari Aku, Untuk Para Pengunjung Blog Ini Yach,,,Selamat Membaca ,,,,

Kamis, 30 Agustus 2012

Mampukah Aku Membesarkan Bayi?

Bahwa bayi merupakan makhluk mungil yang lucu, tidak ada yang membantah. Tetapi mungil-mungil begitu, mereka cukup menelan banyak biaya.

Jangan panik. Berikut ini strategi keuangan bagi para orangtua yang sedang menantikan kelahiran anak.


Kurangi utang
Mengatur utang harus menjadi prioritas. Sebagai orangtua baru, Anda perlu memberi ruang untuk biaya tak terduga dan jika tidak mengurangi utang sekarang, hal itu bisa menjadi jurang bahaya. Jika Anda butuh bantuan, kunjungilah penasihat kredit lokal.

Jangan langsung pindah
Anda tidak harus langsung mencari tempat yang lebih besar. Salah satu kesalahpahaman terbesar orangtua baru adalah bahwa Anda membutuhkan kamar terpisah untuk si bayi. Padahal bayi dapat tidur dengan aman dan nyaman di boks bayi selama 3-6 bulan pertama.

Menabung, menabung, menabung
Menabung amatlah penting. Sisihkan berapa pun yang Anda sanggup setiap pekan atau bulan, untuk membantu Anda setidaknya selama cuti hamil.

Tinjau ulang asuransi kesehatan
Tinjau ulang polis asuransi Anda untuk melihat apakah melahirkan termasuk di polis Anda. Berbicaralah dengan pihak HRD setidaknya enam bulan sebelum hari perkiraan kelahiran — untuk mencari tahu berapa banyak gaji Anda ketika cuti hamil.

Rayakan!
Jangan lupa selenggarakan syukuran bayi yang meriah. Syukuran bisa jadi cara tepat untuk mendapatkan perlengkapan bayi mahal (dalam bentuk kado dari orang lain). Anda dapat memasukkan di daftar hadiah pompa ASI atau kereta dorong yang bagus, dengan begitu Anda tidak harus menanggung sendiri biayanya," kata Karen Paperno, pemilik butik bayi Boing Boing di Brooklyn.

Meski memiliki bayi mungkin sebuah tantangan finansial, berita baiknya adalah setidaknya Anda memiliki masa sembilan bulan untuk persiapan. Jika Anda memiliki tips menjadi orangtua, bagi-bagi ya!

Cara Menghitung Kebutuhan Pensiun

Saya karyawan swasta berumur 34 tahun, ingin bertanya bagaimana cara menghitung kebutuhan uang pensiun bila ingin pensiun pada umur 55 tahun dan berapa rupiah uang yang harus saya tabung perbulannya untuk memenuhi kebutuhan pensiun tersebut, mengingat sebagai karyawan swasta berbeda dengan PNS dalam hal pensiun.

Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalaam - Edi


Jawaban :
Waalaikumsalam wrwb

Untuk menghitung dana pensiun yang diperlukan dan menghitung berapa yang harus ditabung dari sekarang membutuhkan perhitungan khusus dengan beberapa variabel yang perlu ditetapkan di awal.

Namun secara singkat, dapat saya berikan gambaran umum bahwa 21 tahun yang akan datang ketika Anda memasuki usia 55 tahun, biaya-biaya akan menjadi sekitar 8 kali lipat dibandingkan dengan biaya sekarang. Ini artinya, standar biaya hidup Anda nantinya adalah sekitar 8 kali lipat dari standar biaya hidup yang Anda inginkan sekarang.

Jika Anda sekarang, misalnya saja, merasa nyaman dengan standar biaya hidup sebesar Rp 5 juta per bulan, maka nanti angka ini akan menjadi kira-kira Rp 37 juta per bulan. Besar...? Ya, memang besar sekali sepertinya. Tapi apakah kita 21 tahun yang lalu membayangkan bahwa permen harganya bisa Rp 500 per butir, rasanya tidak. Tapi sekarang ternyata harga itu terbilang wajar. Maka tidak perlu kaget dengan angka Rp 37 juta per bulan ini.

Pilihan untuk pensiun paling aman adalah memiliki deposito yang bisa memberikan hasil sebesar Rp 37 juta per bulan. Ini artinya, dengan asumsi hasil bersih deposito sebesar 6% per tahun, maka Anda harus memiliki dana pensiun dalam bentuk deposito sebesar Rp 7,5 Milyar.

Lalu berapa yang harus diinvestasikan setiap bulannya untuk mendapatkan Rp 7,5 Milyar dalam waktu 21 tahun yang akan datang? Hal ini akan sangat tergantung sekali pada produk investasi yang Anda pilih. Saran saya, konsultasikan hal ini langsung dengan perencana keuangan Anda agar bisa mendapatkan saran yang paling tepat untuk dijalankan.


Salam,

Boleh Berhemat, Asal Jangan Sampai Menyiksa Diri

Anda punya suatu rencana yang memerlukan dana cukup besar, atau karena ada perubahan dalam kondisi finansial, menuntut Anda jadi perlu lebih banyak berhemat.
Tetapi seringkali Anda begitu ingin berhemat, sehingga begitu tega pada diri sendiri. Anda bisa membelikan hadiah yang mewah untuk orang lain, tapi kurang memedulikan kebutuhan diri sendiri. Padahal, yang paling penting dalam hidup ini sebenarnya adalah kebahagiaan diri Anda sendiri, bukan?
Banyak cara yang bisa Anda lakukan agar bisa menghemat pengeluaran tanpa harus pelit terhadap diri sendiri. Coba terapkan beberapa panduan berikut ini:

1. Berbelanjalah dengan bijak
Anda dapat berbelanja secara grosir untuk beberapa jenis keperluan tertentu. Selain itu, Anda juga perlu memerhatikan pemilihan merek saat membeli produk-produk tertentu. Sebab, sebenarnya ada beberapa jenis produk yang memiliki kualitas serupa dengan harga yang jauh berbeda. Misalnya saja, sikat gigi dan produk kecantikan.
Begitu juga saat berbelanja pakaian. Pilihlah jenis dan warna pakaian yang sekiranya memiliki usia pakai yang panjang. Terkadang, Anda malah lebih baik membeli pakaian dan aksesori yang harganya lebih mahal tetapi lebih berkualitas dan lebih awet, misalnya sepatu. Jadi, pertimbangan Anda sebaiknya tidak hanya seputar harga, melainkan juga kualitasnya.

2. Manjakan diri Anda sedikit
Ketika memangkas anggaran, yang terlebih dulu dipotong adalah hal-hal yang dianggap tidak mendesak dan dilakukan secara rutin. Sementara, bisa jadi hal-hal yang memakan biaya dan rutin dilakukan itu menyangkut sesuatu yang Anda sukai. Misalnya, membeli majalah, camilan favorit, hingga minum kopi di kafe. Sebagian orang mungkin merasa nyaman apabila tidak lagi membeli majalah. Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah menguranginya secara kuantitas. Alih-alih ngopi di gerai kopi internasional setiap hari, kurangi menjadi seminggu sekali. Atau, pilihlah lima dari 15 majalah yang paling sering Anda beli dalam sebulan. Dengan begitu, Anda masih bisa memanjakan diri sendiri tanpa harus mengorbankan kesenangan.

3. Berikan "uang saku" untuk diri sendiri
Sering kebobolan anggaran setiap bulan? Mungkin itu karena Anda sering mencampurkan antara kesenangan pribadi dengan kebutuhan utama dan keluarga. Jadi, Anda sering terjebak antara kebutuhan keluarga yang membludak, sehingga tidak punya uang untuk membeli keperluan sendiri, atau mengeluarkan uang secara berlebihan untuk membeli barang bagi diri sendiri, sampai kehabisan dana ketika harus berbelanja kebutuhan pokok.

Nah, solusi untuk masalah seperti ini adalah dengan membuat anggaran khusus. Sisihkan "uang saku" untuk diri sendiri yang tidak dicampuradukkan dengan kebutuhan lainnya. Dengan begitu, pengeluaran akan lebih terkendali, dan Anda bisa memanjakan diri sendiri tanpa ada rasa bersalah yang muncul kemudian.

10 Kebiasaan Mahal yang Harus Ditinggalkan

Gym
Keanggotaan gym bisa memberikan banyak keuntungan. Tapi sekalipun kita selalu ingin sehat dan bugar, ini bukan kebutuhan utama. Hindari tagihan besar setiap bulan dan lakukan olahraga di rumah atau di tempat terbuka. Anda bisa berlari di taman atau melakukan sit-up, push-up dan squat jump di halaman rumah. Anda juga bisa berinvestasi dengan membeli alat olahraga yang murah, seperti barbel, kettlebell, dan tali untuk lompat.

Kuku
Jika Anda menyukai kuku yang seksi atau hasil manikur yang rapi dan cantik, Anda mungkin harus melakukannya sendiri untuk menghemat. Salon memasang harga mahal untuk aksesori sederhana dan dengan beberapa latihan Anda bisa mendapatkan tampilan yang sama dengan harga lebih murah. Jika Anda ingin mendapatkan hasil yang profesional, Anda bisa membeli buku panduan untuk nail art.

Makan di luar
Sangat mudah untuk menikmati makanan di restoran favorit atau menelpon layanan pesan antar. Tetapi ingatlah, makan di luar itu mahal dan bisa menambah tagihan Anda. Untuk menghemat, persiapkan makanan kesukaan Anda di hari libur dan taruh di kulkas. Saat Anda lapar, hangatkan saja makanan. Hemat dan cepat.

Mobil
Menggunakan mobil berarti harus ada asuransi, pajak, bensin dan biaya garasi; sederhananya, mobil itu sangat mahal. Kebanyakan orang tidak bisa membayangkan hidup tanpa mobil karena sudah menjadi bagian penting dalam hidup kita, tapi bisakah kita hidup tanpa mobil? Jika Anda menggunakan mobil untuk mencari teman berpergian, atau jika Anda menggunakannya untuk pergaulan bukannya Anda bisa menggunakan sepeda atau bus? Meninggalkan mobil bisa menghemat jutaan rupiah setiap tahun.

Kopi
Menikmati kopi jenis unik atau yang berasal dari kafe adalah cara memanjakan diri dan membuat hidup Anda lebih cerah, tapi jangan dilakukan sering-sering. Membeli minuman atau makanan kecil dari kedai kopi bisa menjadi kebiasaan yang mahal dan tidak memberikan banyak keuntungan. Jika Anda sangat menyukai kopi, beli kopi instan dan buatlah di rumah. Jika Anda pergi ke kedai kopi untuk duduk-duduk atau bersosialisasi, cari tempat baru di taman.

Minum alkohol
Tanpa menyadarinya, minum-minum bisa dengan mudah menjadi bagian dari gaya hidup kita. Kita membeli wine merah dalam perjalanan pulang atau menikmati koktail setelah pulang kerja; tapi ingat itu akan menambah pengeluaran. Penelitian yang diadakan baru-baru ini menemukan fakta rata-rata rumah tangga di Amerika menghabiskan $ 435 (Rp 4 juta) untuk alkohol per tahun — bayangkan benda lain yang bisa Anda beli dengan uang sebanyak itu?

Facial
Semua orang menyukai perasaan segar dan bersih yang didapat setelah melakukan facial. Tapi perawatan kecantikan ini sangat mahal dan jika Anda ingin berhemat ini saatnya mempertimbangkan alternatif lain. Bahkan jika Anda bukan orang yang praktis, Anda bisa menggunakan masker wajah yang tidak mahal dan efektif. Beberapa masker hebat terdiri dari campuran madu manuka dan aspirin atau hanya masker yoghurt biasa.

Pergi ke bioskop
Jika Anda suka pergi ke bioskop berarti Anda akan menyukai situs-situs yang menawarkan tiket diskon. Cari situs diskon terbaik dan lakukan pembelian di sana. Anda juga bisa bergabung dengan situs tertentu yang mengumumkan bila ada tiket diskonan, supaya Anda bisa mendapat harga yang lebih murah dibandingkan orang lain.

Potong rambut
Ingin rambut berkilau tapi tidak sanggup membayar salon? Jangan khawatir, kami akan memberitahu suatu rahasia: cari murid sekolah penata rambut yang bersiap menghadapi ujian akhir. Ketika mereka dalam tahapan itu, mereka harus berlatih dengan model sungguhan. Memang sih mereka sedikit gugup dan menghabiskan waktu lebih lama. Tapi harganya lebih murah.

Memulai hobi baru
Semua orang menikmati hobi unik, tapi untuk memulai hobi baru itu menguras uang. Anda membutuhkan alat-alat yang pas, perangkat yang benar atau helm baru. Sebelum membeli semua peralatan itu pastikan kalau Anda akan melanjutkan hobi ini. Kemudian, setelah mencoba selama sebulan, barulah beli barang yang Anda butuhkan. Tanyakan pada orang lain di daerah Anda di mana bisa mendapatkan harga yang pas atau apakah mereka menjual barang yang sudah tidak lagi dipakai. Anda juga bisa mencari perlatan bekas di internet.

4 Kesalahan Besar Pengelolaan Uang yang Anda Lakukan

Tak semua orang bisa mengelola uang dengan baik. Banyak di antara kita yang tak punya tabungan, tak punya dana darurat, dan tenggelam dalam tumpukan utang. Kami bertanya pada pengusaha dan blogger finansial Fitz Villafuerte: apa kesalahan utama kita, dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya?


1. Kita memprioritaskan pengeluaran daripada simpanan sehingga tidak menyisakan apapun.

"Setiap mereka mendapatkan gaji mereka, mereka biasanya membelanjakan terlebih dahulu, dan kalau ada sisanya, itulah yang akan mereka tabung," kata Fitz Villafuerte. "Pada umumnya, tidak ada yang tersisa pada akhir bulan."

Solusi: Balik prosesnya. Pertama pisahkan sebagian dari gaji Anda untuk menabung, kemudian silakan habiskan sisanya. Villafuerte juga merekomendasikan untuk minta HRD perusahaan Anda untuk membantu: "Kamu bisa mendebet tabungan Anda secara otomatis. Minta HRD Anda untuk mengirimkan sebagian dari gaji Anda ke rekening lain di bank penggajian (payroll) kantor Anda." Metode proaktif ini membuat menabung tidak begitu menyusahkan. "Dengan begitu Anda tidak merasa kalau Anda menabung," kata Villafuerte. "Kamu tidak merasa bersalah jika menghabiskan apa yang tersisa. Menabung terasa lebih ringan dan menguntungkan."

2. Kita berinvestasi sebelum membuat dana darurat.

Villafuerte mengamati kalau kesalahan kedua yang sering dilakukan orang ketika mereka mendapatkan uang ekstra adalah berinvestasi sebelum mereka menyisihkan sebagian untuk dana darurat. "Mereka tidak menggunakannya terlebih dahulu untuk menyiapkan dana darurat," katanya. Dana darurat adalah fondasi dasar dari portfolio setiap orang, yang jumlahnya adalah: uang senilai enam kali biaya pengeluaran bulanan rumah tangga Anda, disimpan untuk kebutuhan darurat.

Solusi: Villafuerte merekomendasikan memiliki dana tersebut sebelum Anda menginvestasikan uang Anda. Bukannya dia tidak menganggap penting untuk membuat uang Anda bertambah, namun seperti masalah sebelumnya, masalah yang akan dihadapi ini adalah sesuatu yang merupakan prioritas. "Biaya rumah sakit, perbaikan mobil atau rumah yang mendadak tidak bisa Anda kesampingkan." Tanpa adanya dana darurat, kamu akan mencari utang atau mencairkan investasi Anda dengan segera.

3. Kita menghindari bursa saham.

Villafuerte menganggap bursa saham disalahartikan banyak orang. "Ketika Anda berbicara mengenai bursa saham, orang berpikir mengenai perdagangan saham, dan mereka jadi ketakutan, karena mereka pikir itu seperti berjudi," jelasnya. "Itu alasan mengapa hal itu kurang diberdayakan sebagai kendaraan investasi."

Selalu ingat: Perdagangan saham hanya merupakan sebagian kecil dari bursa saham. "Terdapat juga investasi bursa saham, yang lebih berupa jangka panjang," papar Villafuerte. "Jika warga lebih terdidik mengenai investasi [mengenai membeli saham atau menahannya untuk lima sampai tujuh tahun] Anda akan melihat kalau Anda mendapatkan lebih banyak dibandingkan jika Anda hanya menaruh uang Anda di deposito berjangka."

Namun Vilafuerte tidak mau memberikan nasihat mengenai bursa saham. Ia lebih memilih untuk mereferensikan brokernya: "Mereka menawarkan seminar gratis mengenai investasi bursa saham." Terdapat banyak masukan berkualitas di luar sana — namun Anda harus teliti mengenai hal itu.

4. Kita mendapatkan saran finansial dari orang yang salah.

Villafuerte telah melihat ini terlalu sering — pengusaha baru yang bertanya kepada temannya untuk nasihat bisnis gratis dan kena batunya. "Kita suka mengambil jalan pintas," tambahnya. "Mereka tidak melihat segala hal dari segi bisnis; mereka tidak bertanya kepada seorang pengusaha, 'bagaimana Anda menjalankan bisnis Anda?' jadi hal itu meningkatkan resiko kegagalan mereka."

Selalu ingat: Ada alasannya mengapa informasi tertentu gratis dan mudah didapatkan, kata Villafuerte: "Karena hal itu bukanlah nasihat terbaik yang bisa Anda dapatkan." Informasi bisnis yang berkualitas lebih sulit didapatkan. Ia teringat pada teman-temannya yang ingin berbisnis laundry dan meminta nasihatnya.

"Aku mengatakan kepadanya mengenai seminar operasi toko laundry di Nagoskwela: 'Kenapa kamu tidak hadir disana? Kamu akan mendapatkan nasihat dari orang-orang yang mengetahui bisnis itu.'" Temannya itu tidak menanggapi ide tersebut.

"Untungnya bisnisnya tidak hancur, namun memerlukan tiga tahun sebelum bisnis itu stabil." Dibandingkan dengan temannya yang lain yang menghadiri seminar laundry itu. "Ia menghadiri seminar toko laundry itu -- tokonya baru dibuka baru tiga bulan, namun sudah stabil," kenang Villafuerte. "Dari situ Anda dapat melihat perbedaannya: meminta nasihat mengenai uang, bisnis, atau investasi, dari orang yang cuma Anda kenal, dibandingkan mendapatkannya dari orang yang memang ahli di bidang itu."

Siapa yang Memegang Kendali Keuangan Rumah Tangga? Yahoo! SHE

Tanya:
Saya pegawai kantor dan suami saya wiraswasta. Kami baru 1 tahun menikah. Pertanyaan saya, siapa yang harus memegang kendali dan mengatur keuangan dalam rumah tangga? Kami mempunyai penghasilan sendiri-sendiri dan ada angsuran tiap bulannya untuk 1 tahun ke depan. Selama ini saya dan suami memegang dan mengatur keuangan sendiri-sendiri. Sudah tepatkah cara itu?

Rina, 23 tahun


Jawab:

Hai Rina,
kami coba menjawab pertanyaannya ya.

Untuk menentukan siapa yang mengatur keuangan rumah tangga, itu sebenarnya didasarkan pada kesepakatan kalian. Variasinya banyak dan tidak ada yang benar atau salah, semuanya tergantung pada kebutuhan. Yang penting dapat memberikan kenyamanan bagi kalian berdua.

Yang harus diperhatikan adalah jika profesi suami/istri adalah wiraswasta. Dalam kasus ini, karena suami adalah wiraswasta, maka yang harus dipisahkan adalah uang rumah tangga dengan uang keperluan bisnisnya. Sangat berbahaya jika tercampur menjadi satu karena pada intinya keperluan keluarga (seperti
uang makan harian) harus tetap terpenuhi walaupun bisnisnya sedang mengalami kendala.

Begitu pula dengan angsuran. Jika barang yang diangsur itu untuk keperluan keluarga, maka tagihannya menjadi bagian dari uang rumah tangga. Tapi jika angsuran tersebut untuk keperluan bisnis, maka pembayarannya harus diambil dari bagian bisnis suami.

Semoga cukup jelas ya.