Saat ini rasanya sudah sangat lumrah seorang istri memiliki jabatan ataupun penghasilan jauh lebih tinggi dari suami, karena sesungguhnya kesuksesan dalam berkarir pada suatu bidang pekerjaan bukanlah hanya milik kaum pria semata.
Namun tidak dapat dipungkiri masih terdapat pula dalam beberapa keluarga, karena adanya persoalan yang timbul dari kesenjangan status sosial seperti ini. Beberapa pria merasa kurangnya memiliki kewibawaan ataupun harga diri jika berpenghasilan lebih rendah dari sang istri. Atau beberapa wanita yang menjadi lebih dominan atau bahkan terkesan memaksakan kehendak dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut peraturan keluarga.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya persoalan dalam rumah tangga dengan penghasilan istri yang lebih tinggi dari suami antara lain :
- Suami yang tidak percaya diri Kondisi seperti ini dapat terjadi jika sikap dan perilaku istri yang selalu merendahkan sang suami atau sang istri yang selalu bersikap layaknya ketika berada di lingkungan kerja, memperlakukan suami layaknya seorang bawahan.
- Selalu membanding-bandingkan prestasi yang dicapai Dalam beberapa kasus dijumpai adanya sikap sang istri yang tidak mampu mengontrol berbagai tindakan saat ia berada di lingkungan keluarga (rumah tangga). Beberapa wanita cenderung memaksakan kehendaknya pada suami. Meskipun sesungguhnya perilaku tersebut pada awalnya timbul tanpa disadari, namun dikarenakan terjadi secara berulang-ulang akan menimbulkan persoalan yang dapat berakibat fatal.
- Kurangnya kedewasaan Ketika menangkap "gejala" terjadinya perubahan sikap dari sang istri, disinilah tingkat kedewasaan suami sesungguhnya di uji. Suami yang memiliki tingkat kedewasaan yang tinggi akan mampu melakukan kontrol diri ketika perilaku sang istri mulai "menyimpang", serta lebih mengintensifikasikan komunikasi atau mengkritik perilaku sang istri dengan gaya bicara yang menentramkan.
- Selalu terbuka Keterbukaan dalam sebuah rumah tangga memang sangatlah penting. Namun, jika keterbukaan itu disampaikan dengan cara-cara yang tidak pada tempatnya, hal itu justru akan menimbulkan masalah-masalah baru.
Begitupun sang istri yang memiliki tingkat kedewasaan yang tinggi, ia akan menyelesaikan persoalan yang terjadi dengan cara-cara yang tetap memberikan rasa nyaman bagi sang suami, bukan dengan melontarkan kritik-kritik pedas yang menyudutkan sang suami.
Pembicaraan yang dilakukan oleh sepasang suami istri sudah seharusnya dilakukan di saat senggang, terlebih jika pembicaraan tersebut menyangkut penghasilan kedua belah pihak serta langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengelolaan penghasilan tersebut. Menghilangkan sikap egois amatlah penting, karena pada dasarnya besar ataupun kecilnya penghasilan yang diperoleh adalah dipergunakan untuk kepentingan keluarga.
Selain itu, yang terpenting adalah bagaimana pemenuhan dalam saling memahami hak dan tanggungjawab serta saling menghormati dalam rumah tangga agar tetap terjalin dengan baik adalah jalan terbaik. Karena sesungguhnya sebuah rumah tangga merupakan penyatuan dari segala perbedaan antara dua manusia untuk mencapai sebuah kebahagiaan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar