Bagi mereka yang baru saja dianugerahi seorang anak, rasanya si kecil mengambil banyak waktu, energi dan perhatian. Tidak hanya sampai disitu bahkan saat ia tumbuh, memulai kegiatannya sendiri dan memiliki banyak teman, perhatian, energi juga waktu Anda malahan akan semakin tersita. Belum lagi Anda harus memasukan hal lain dalam jadwal Anda seperti pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak-anak hingga akhirnya, pasangan Anda pun mendapat sisa waktu yang tidak banyak.
Rasanya dengan bisa sedikit berpelukan atau memberikan kecupan saja tampaknya sudah beruntung. Tapi mungkin pasangan Anda menginginkan yang lebih daripada itu, sementara Anda sendiri sudah mulai kelelahan sehingga Anda pun berkelit dengan mengatakan yang sejujurnya bahwa Anda merasa lelah dan mengusulkan untuk melakukannya di akhir pekan. Selanjutnya Anda dan pasangan hanya terbaring memikirkan cara untuk mendapatkan mood Anda kembali hingga tertidur. Dapat Anda bayangkan bahwa hal ini bisa menjadi situasi yang kurang menyenangkan bagi Anda dan pasangan.
Sedikit kemesraan
Pernikahan tanpa hubungan seks, meskipun untuk sementara dapat menimbulkan adanya kehilangan koneksi antara suami-istri. Seringkali, hubungan seks dilakukan hanya seperti untuk menjalankan sebuah tugas, bukan sesuatu yang didasarkan untuk kesenangan. Media seolah-olah mengembangkan sebuah stereotip bahwa seorang ibu seharusnya tidak memiliki gairah dalam hal ini, sehingga menjadi sebuah norma bahwa ibu yang baik tidak melakukan hubungan seks.
Sebenarnya, sangatlah memungkinkan untuk mengkombinasikan perkawinan yang penuh gairah dengan peran sebagai orangtua. Menurut Valerie Davis Raskin, M.D., penulis buku Great Sex for Moms: Ten Steps to Nurturing Passion while Raising Kids, hal ini sebenarnya hanyalah masalah menetukan prioritas. "Sama seperti hal lainnya, jika Anda ingin berhubungan seks, Anda perlu mempersiapkan waktu untuk melakukannya." tutur sang ahli.
Dr. Raskin menyarankan bahwa awalnya, perempuan harus merubah cara pendekatan keibuan mereka. Dr.Valerie menyatakan bahwa budaya ke-ibuan menciptakan sebuah harapan yang mustahil, personafikasi ibu dan pengorbanan diri yang berlebihan tampak seperti treadmill yang tidak dapat dihentikan. Anda tidak mesti melakukan semua tugas-tugas rumah tangga seperti mengantar anak untuk mengikuti les atau ekstrakulikuler. Tetapi sebaliknya Anda bisa bermesraan dengan suami Anda. Paling tidak untuk beberapa saat, Anda fokus untuk menjadi seorang istri sekaligus kekasih.
Kenyamanan dan kreatifitas
Bisa jadi tidak mungkin bagi Anda untuk memanfaatkan waktu beberapa menit saja agar bisa berduaan saja dengan pasangan. Tetapi sebenarnya, tidak ada yang tidak mungkin, kuncinya adalah Anda harus kreatif. Kreatif dalam hal ini adalah kesediaan Anda untuk mencoba atau melakukannya. Mampu mendiskusikan harapan hubungan Anda di tempat tidur sehingga memungkinkan pasangan untuk membuat perubahan yang diperlukan untuk membuat hal-hal yang lebih baik. Seks adalah bagian yang unik dalam setiap pernikahan dan pasangan perlu memutuskan apa yang terbaik untuk mereka. Salah satu pasangan mungkin lebih memilih Sabtu pagi untuk melakukan hubungan seks karena anak akan disibukkan dengan tayangan film kartun. Pasangan lain mungkin akan lebih senang dengan tidak melakukannya di rumah sementara yang lain lebih spontan dengan paling tidak sekali dalam seminggu mereka melupakan kegiatan mereka sejenak dan menyelinap untuk sedikit beromantika.
Jangan terkejut bila Anda menemukan bahwa untuk bisa menyesuaikan diri bersama dalam satu tempat tidur membutuhkan waktu. Karena menurut Dr. Raskins perempuan membutuhkan waktu 10-15 untuk dapat merasa nyaman dan percaya diri dengan keberadaan seksualnya.
Komunikasi yang baik bertindak sebagai zat perangsang yang bagus. Tetap berhubungan satu sama lain dengan cara sekecil apapun di siang hari akan membuat Anda dan pasangan berhubungan pada malam hari. Seorang ibu bernama Linda Dupie mengaku bahwa ia dan suaminya telah saling mengirimkan e-mail selama 13 tahun saat mereka bekerja. Bahkan seorang ibu lain bernama Lisa Easterling menuturkan bahwa ia dan sang suami sering saling mengirimkan pesan cinta di umur pernikahan mereka yang sudah berjalan selama 23 tahun. Komunikasi non-verbal dapat menjadi semacam kode rahasia untuk pasangan. Lisa bersama suaminya sering saling mengedipkan mata seperti menggoda ketika keduanya berada bersebrangan disebuah ruangan, atau pengakuan Anne Marie Gracia menuturkan bahwa sang suami sering menggenggam tangannya ketika tengah mengemudikan mobil. Tanpa menggunakan kata-kata, para perempuan ini bisa mengetahui bahwa pasangan mereka senang berdekatan dengan mereka.
Pesona tawa
Tertawa dapat semakin mendekatkan pasangan. Linda, Lisa dan Anne memasukkan tertawa dalam daftar mereka untuk menjaga agar gairah tetap ada. Pertama tertawa tentu saja menandakan bahwa pasangan tidak tengah berkelahi. Kedua, tertawa bersama cenderung untuk membentuk sebuah ikatan. Anda dan pasangan dapat tertawa pada bagian yang sama dalam sebuah film atau tertawa karena adanya lelucon pribadi antara Anda berdua yang hanya diketahui oleh Anda dan pasangan Anda. Itu sebagai pertanda bahwa Anda dan pasangan berada pada gelombang yang sama. Menurut beberapa orang yang mengalaminya, interaksi seperti ini akan membuat saat-saat di tempat tidur menjadi berbeda. Salah satu cara untuk tetap menjaga gairah Anda adalah saling menghargai satu sama lain dengan mau untuk mengucapkan terima kasih untuk hal-hal yang kecil atau saling memuji.
Menciptakan suasana
Sama pentingnya dengan interaksi setiap hari, pasangan tetap harus dapat menemukan waktu untuk berduaan, saat dimana mereka adalah suami istri, bukan ayah dan ibu. Dr. Raskin menyarankan agar Anda mencari baby sitter, anggota keluarga atau teman yang dapat dipercaya untuk mengasuh si kecil. Sehingga Anda dapat pergi berdua atau bahkan biarkan pengasuh yang mengajak anak Anda keluar sementara Anda dapat berduaan di rumah. Sang dokter juga menuturkan bahwa penting untuk mengunci pintu kamar Anda untuk mendapatkan saat-saat pribadi sekaligus bisa mengajarkan pada si kecil tentang privasi.
Menurut Dr. Raskin, hubungan seksual orangtua adalah sebuah nilai keluarga. Hubungan seks yang baik adalah bagian terpenting yang dapat merekatkan hubungan orangtua. Meskipun Anda tidak menceritakan bagian intim dari hubungan Anda dengan anggota keluarga yang lain, namun anak dapat menuturkan bahwa orangtua mereka memiliki pernikahan yang penuh cinta dan gairah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar