Welcome To My Blog...

Haiiii,,,Haiiii,,Salam Kenal Dari Aku, Untuk Para Pengunjung Blog Ini Yach,,,Selamat Membaca ,,,,

Senin, 05 September 2011

Harapan vs. Kenyataan

Saat memutuskan untuk menikahi seseorang, Anda mungkin berpikir bahwa Anda akan menuju hal yang lebih baik dan yakin tidak ada hal buruk yang akan terjadi pada kehidupan Anda setelah menikah. Namun apa yang terjadi? Di awal pernikahannya, Anda memang merasa bahwa kehidupan Anda sangat sempurna. Memiliki pasangan yang penuh perhatian, lucu, menyenangkan, rajin serta hal-hal positif lainnya.
      Awal-awal pernikahan biasanya hidup akan terasa semanis gula. Tetapi pada masa ini juga Anda harus waspada karena saat-saat tersebut juga bisa menjadi fase kritis dengan banyaknya harapan yang ingin Anda capai. Pada masa ini Anda dan pasangan juga belajar untuk melepaskan sifat egois masing-masing dan menyatukan berbagai perbedaan yang dimiliki. Dalam proses tersebut Anda berdua juga kemungkinan bisa jadi mengalami kekecewaan karena kehidupan pernikahan Anda jauh dari harapan semula. Namun bersyukurah bila Anda mampu menangani semua itu, melewati fase ini serta melanjutkan pernikahan Anda.
      Setiap pasangan memiliki impian tentang pernikahan mereka. Suami ingin mendapatkan seorang sahabat sejati sekaligus kekasih yang akan selalu mendukung serta memperhatikannya bila sudah menikah nanti. Sementara seorang istri menginginkan seseorang yang dapat dijadikan sandaran hidup, menghormatinya, bersikap lemah lembut dan memperlakukannya secara istimewa. Hal tersebut biasanya akan didapatkan oleh keduanya pada awal-awal pernikahan.
      Namun setelah pernikahan Anda berjalan selama lima tahun, pasangan Anda seolah berubah secara drastis. Kini pasangan Anda menjadi lebih emosional, selalu menanggapi segala hal dengan serius, pemalas, bahkan kini jarang punya waktu sekalipun hanya untuk mengobrol dengan Anda. Anda merasa bahwa pasangan Anda bukanlah orang yang Anda nikahi dahulu. Banyak pengalaman yang bisa Anda dapatkan dari sebuah pernikahan, yang salah satunya adalah kekecewaan. Bila ternyata kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan Anda, cobalah untuk mempertimbangkannya kembali apakah keinginan Anda ternyata terlalu tinggi seperti dikaji bawah ini :
  • Melakukan segala sesuatu bersama
  • Harapan seperti ini memang terdengar menyenangkan, namun Anda dan pasangan merupakan 2 individu yang berbeda. Dengan demikian, Anda tidak bisa selalu mengerjakan semua hal bersama-sama, terutama jika keinginan Anda dan pasangan banyak yang berbeda.
  • Selalu mempunyai pendapat dan perasaan yang sama
  • Mungkin untuk beberapa hal bisa saja terwujud, tapi tentu tidak untuk semua hal. Setiap orang memiliki pandangan, nilai, norma dan latar belakang budaya yang berbeda sehingga akan berbeda juga pendapat dan perasaan terhadap sesuatu hal. Yang terpenting Anda berdua mau menerima perbedaan dan menghilangkan ego pribadi yang menganggap pendapatnyalah yang benar.
  • Selalu saling memperhatikan
  • Pada saat berpacaran dan awal-awal pernikahan Anda berdua saling memperhatikan satu sama lain. Namun seiring berjalannya waktu, hal ini menjadi sebuah rutinitas dan sesuatu yang seolah biasa saja. Jika Anda merasa tidak ada perhatian lagi dari pasangan Anda, coba pikirkan lagi baik-baik. Bisa jadi, sebetulnya pasangan Anda lebih perhatian daripada saat-saat sebelumnya namun Anda tidak menyadarinya.
  • Keintiman yang selalu menggebu
  • Sebelum menikah Anda mungkin membayangkan akan selalu dalam suasana romantis dengan hubungan intim yang menggebu-gebu setiap hari. Namun seiring berjalannya waktu, frekuensi hubungan intim tersebut tidak lagi sesering masa-masa awal pernikahan dan hanya menjadi rutinitas yang dilakukan sesekali. Jika itu terjadi, ubah mind set Anda dari yang mengutamakan kuantitas dengan mengedepankan kualitas dan mempercayai bahwa seks bukan segalanya.
  • Tabiat buruk pasangan akan hilang
  • Anda mungkin mengharapkan tabiat buruk pasangan akan hilang setelah menikah dengan Anda, namun itu bukanlah sesuatu yang mudah. Mungkin saja tabiat buruk tersebut tidak akan hilang seluruhnya, namun bisa saja hanya berkurang sedikit. Yang terpenting adalah Anda bersedia menerima kekurangan yang dimiliki oleh pasangan Anda.
  • Selalu hidup rukun
  • Setiap pasangan pasti menginginkan kehidupan yang rukun, harmonis dan semua berjalan dengan keinginan. Namun dalam rumah tangga Anda tidak bisa menghindari pertengkaran, meskipun Anda dan pasangan saling mencintai sepenuhnya. Namun jangan anggap pertengkaran sebagai sesuatu yang negatif, karena sesungguhnya kepribadian Anda dan pasangan dapat menjadi lebih berkembang karena hal tersebut. Belajarlah dari kesalahan masing-masing karena dengan seperti itu Anda dan pasangan dapat saling mengenal sifat dan karakter masing-masing lebih jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar